Latest News

Friday, 30 March 2012

Arti Penghargaan - Story of Appreciation


Arti Penghargaan

Seorang anak muda yang hebat sekali secara akademis datang ke sebuah perusahaan besar untuk melamar jabatan manajer. Ia lulus dalam wawancara pertama, dan Direktur perusahaan itu yang melakukan wawancara terakhir, membuat keputusan terakhir.

Direktur itu menemuka bahwa dari Riwayat Hidup anak muda ini, bahwa prestasi akademisnya sangat baik, dari sejak SMA hingga riset pasca sarjana selalu mencetak skor terbaik.

Direktur itu bertanya, �Apakah kamu mendapatkan beasiswa di sekolah?�
�Tidak,� jawab anak muda.

Direktur bertanya lagi, �Apakah ayahmu yang membiayai sekolahmu?�

Anak muda itu menjawab, �Ayah saya meninggal ketika saya berumur satu tahun, ibu sayalah yang membiayai sekolah saya.�

Direktur bertanya,�Ibumu kerja dimana?�

Anak muda itu menjawab, �Ibu saya bekerja sebagai tukang cuci pakaian.�

Direktur itu minta sang anak muda untuk memperlihatkan kedua tangannya. Anak muda itu menunjukkan kedua tangannya yang halus dan sempurna.

Direktur itu bertanya, �Apakah kamu pernah membantu ibumu mencuci pakaian sebelumnya?�

�Tidak pernah, ibu saya selalu menginginkan saya belajar dan membaca lebih banyak buku. Lagipula ibu saya mencuci pakaian lebih cepat dibandingkan saya.�

Direktur itu berkata, �Saya punya satu permintaan. Kalau kamu pulang, temuilah ibumu dan cucilah kedua tangannya, dan kemudian temui saya esok hari.�

Anak muda itu merasa bahwa ada kemungkinan besar mendapatkan jabatan manajer di perusahaan itu. Ketika ia tiba di rumah, dengan senang hati anak muda itu meminta ibunya mengizinkan dia mencuci kedua tangannya. Ibunya merasa aneh, dengan senang dan  perasaan campur aduk, ia memperlihatkan kedua tangannya.

Anak muda itu mencuci kedua tangan ibunya dengan perlahan-lahan. Airmatanya mengalir ketika ia melakukannya. Itulah pertama kali ia memperhatikan bahwa kedua tangan ibunya sudah berkeriput, dan ada banyak luka di tangannya. Luka-luka itu begitu menyakitkan sehingga ibunya bergetar ketika kedua tangannya dicuci dengan air.

Inilah pertama kalinya anak muda itu menyadari bahwa sepasang tangan inilah yang telah mencuci pakaian setiap hari demi membayar uang sekolahnya. Luka-luka di tangan ibunya merupakan harga yang harus dibayar ibunya demi kelulusan anaknya, demi prestasi akademis yang terbaik dan demi masa depannya.

Setelah selesai mencuci kedua tangan ibunya, anak muda itu dengan diam-diam mencuci seluruh sisa pakaian bagi ibunya.

Malam itu, ibu dan anaknya mengobrol sangat lama.

Pagi berikutnya, anak muda itu datang lagi ke kantor Direktur itu.

Sang direktur melihat airmata berlinang di pelupuk mata anak muda itu, dan bertanya, �Coba ceritakan apa yang kamu sudah lakukan dan pelajari kemarin di rumahmu.�

Anak muda itu menjawab, �Saya mencuci tangan ibu saya, dan juga mencuci sisa pakaian baginya.�

Direktur bertanya, �Tolong ceritakan bagaimana perasaanmu?�

Anak muda itu menjawab, �Nomor 1, sekarang saya tahu apa artinya penghargaan. Tanpa bantuan ibu, saya tidak akan berhasil hari ini. Nomor 2, dengan bekerja sama dan menolong ibu saya, saya sekarang menyadari betapa sulitnya dan betapa sukarnya menyelesaikan sesuatu. Nomor 3, saya dapat menghargai pentingnya dan bernilainya hubungan keluarga.�

Direktur itu berkata, �Inilah yang saya sedang cari untuk menjadi manajer di sini. Saya ingin merekrut seseorang yang dapat menghargai pertolongan orang lain, seseorang yang tahu pergumulan orang lain untuk menyelesaikan sesuatu, dan seseorang yang tidak akan menaruh uang sebagai satu-satunya tujuan hidup. Kamu diterima bekerja di sini.

Beberapa waktu kemudian anak muda ini bekerja dengan sangat keras, dan dihargai anak buahnya. Setiap karyawan bekerja dengan rajin sebagai satu team. Kinerja perusahaan meningkat secara tajam.

Seorang anak yang terlalu dilindungi dan terbiasa diberikan apa saja yang ia mau, akan mengembangkan mental yang suka menuntut haknya dan selalu akan mendahulukan dirinya alias egoistis. Ia akan tidak peduli akan segala jerih payah orangtuanya.

Ketika anak itu besar dan mulai bekerja, ia akan menganggap bahwa setiap orang harus mendengarkannya, dan ketika ia menjadi seorang manajer, ia tidak akan pernah tahu akan pergumulan anak buahnya dan selalu akan menyalahkan orang lain.

Untuk orang-orang seperti ini, yang mungkin baik secara akademis, mungkin mereka akan berhasil untuk sementara waktu, tetapi lambat laun tidak akan merasakan keberhasilan.

Dia akan bersungut-sungut dan penuh kebencian dan berkelahi untuk mendapatkan lebih banyak lagi. Jika kita bertindak sebagai orang tua yang protektif, apakah kita sesungguhnya menunjukkan kasih atau malahan kita sedang menghancurkan anak?

Anda dapat membesarkan anak dalam sebuah rumah besar, memberinya seorang sopir dan mobil untuk pergi kemana-mana, makan makanan enak, belajar main piano, menonton TV dengan layar lebar. Tetapi jika anda sedang memotong rumput, biarkan dia mengalaminya. Sehabis makan, biarlah mereka mencuci piring dan mangkok bersama-sama dengan kakak dan adiknya. Ajarkan mereka untuk pergi dengan bis umum.  Itu bukan karena anda tidak punya uang untuk membeli mobil atau menggaji pembantu, tetapi karena anda ingin mengasihi mereka dengan cara yang benar. Anda ingin agar mereka mengerti, walaupun orangtua mereka kaya, suatu hari nanti rambut mereka akan memutih, sama seperti ibu dari anak muda dalam kisah di atas. Hal yang paling penting adalah anak anda belajar menghargai jerih payah dan mengalami pergumulan dan kesulitan hidup dan melatih kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

Marilah kita bagikan kisah ini kepada banyak orang, mungkin nasib seseorang akan berubah.....
Diterjemahkan oleh Hadi Kristadi untuk http://kesaksianabadi.blogspot.com

__._,_.___

Story of Appreciation

One young academically excellent person went to apply for a managerial position in a big company.

He passed the first interview, the director did the last interview, made the last decision.

The director discovered from the CV that the youth's academic achievements were excellent all the way, from the secondary school until the postgraduate research, never had a year when he did not score.

The director asked,"Did you obtain any scholarships in school?"
The youth answered "none".

The director asked, "Was it your father who paid for your school fees?"

The youth answered, "My father passed away when I was one year old, it was my mother who paid for my school fees.

The director asked, "Where did your mother work?"
The youth answered, "My mother worked as clothes cleaner.

The director requested the youth to show his hands.
The youth showed a pair of hands that were smooth and perfect.

The director asked, "Have you ever helped your mother wash the clothes before?"

The youth answered, "Never, my mother always wanted me to study and read more books.
Furthermore, my mother can wash clothes faster than me.

The director said, "I have a request. When you go back today, go and clean your mother's hands, and then see me tomorrow morning.

The youth felt that his chance of landing the job was high. When he went back, he happily requested his mother to let him clean her hands. His mother felt strange, happy but with mixed feelings, she showed her hands to the kid.

The youth cleaned his mother's hands slowly. His tear fell as he did that. It was the first time he noticed that his mother's hands were so wrinkled, and there were so many bruises in her hands. Some bruises were so painful that his mother shivered when they were cleaned with water.

This was the first time the youth realized that it was this pair of hands that washed the clothes everyday to enable him to pay the school fee. The bruises in the mother's hands were the price that the mother had to pay for his graduation, academic excellence and his future.

After finishing the cleaning of his mother's hands, the youth quietly washed all the remaining clothes for his mother.

That night, mother and son talked for a very long time.

Next morning, the youth went to the director's office.

The Director noticed the tears in the youth's eyes, asked, "Can you tell me what have you done and learned yesterday in your house?"

The youth answered, "I cleaned my mother's hand, and also finished cleaning all the remaining clothes'

The Director asked, "Please tell me your feelings."

The youth said, �Number 1, I know now what is appreciation. Without my mother, there would not the successful me today.

Number 2,
by working together and helping my mother, only I now realize how difficult and tough it is to get something done.
                         
Number 3,
I have come to appreciate the importance and value of family relationship.�

The director said,
�This is what I am looking for to be my manager. I want to recruit a person who can appreciate the help of others, a person who knows the sufferings of others to get things done, and a person who would not put money as his only goal in life. You are hired.
                
Later on, this young person worked very hard, and received the respect of his subordinates. Every employee worked diligently and as a team. The company's performance improved tremendously.

A child, who has been protected and habitually given whatever he wanted, would develop "entitlement mentality" and would always put himself first. He would be ignorant of his parent's efforts.

When he starts work, he assumes that every person must listen to him, and when he becomes a manager, he would never know the sufferings of his employees and would always blame others.

For this kind of people, who may be good academically, may be successful for a while, but eventually would not feel sense of achievement.

He will grumble and be full of hatred and fight for more. If we are this kind of protective parents, are we really showing love or are we destroying the kid instead?

You can let your kid live in a big house, give him a driver & car for going around, eat a good meal, learn piano, watch a big screen TV. But when you are cutting grass, please let them experience it. After a meal, let them wash their plates and bowls together with their brothers and sisters. Tell them to travel in public bus. It is not because you do not have money for car or to hire a maid, but it is because you want to love them in a right way. You want them to understand, no matter how rich their parents are, one day their hair will grow grey, same as the mother of that young person. The most important thing is your kid learns how to appreciate the effort and experience the difficulty and learns the ability to work with others to get things done.

You would have forwarded many mails to many and many of them would have back mailed you too...but try and forward this story to as many as possible...this may change somebody's fate...

Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian

Wednesday, 21 March 2012

My Lovely Josephine

 





MY LITTLE ANGEL


Josephine Katherine adalah anak perempuan kami satu-satunya dari 3 bersaudara, dia terlahir tanggal 21 Pebruari 1997  kokonya yang pertama bernama Jonathan dan yang kedua bernama Joshua.


Nama Josephine  dalam bahasa Ibrani berarti �Ia Akan Bertambah�  sedangkan nama Katherine dalam bahasa Yunani artinya  �Murni�, jadi arti nama dari Josephine Katherine adalah: �Ia Akan Bertambah Murni.� Kehadiran Josephine di tengah keluarga membawa keceriaan  dan warna yang sangat berbeda karena Josephine adalah seorang pribadi yang heboh dan hal-hal kelucuan yang dia buat meninggalkan kenangan dan arti yang luar biasa buat kami keluarganya,  seorang anak yang selalu membuat kami  orang tuanya bangga dengan  segala prestasinya dan juga dalam hal imannya.

Di mata sahabat-sahabatnya dia juga meninggalkan banyak kenangan yang indah, seperti :
  • Kimberly, Josephine adalah sahabat yang paling punya banyak kenangan indah, cerita, fofo-foto bareng yang banyak sekali jumlahnya serta sms Josephine kepadanya selama sakit 3 bulan ada 366 sms dan  sms itu di print dan disimpan sebagai kenang-kenangan berharga persahabatan mereka.

  • Sherine,  Josephine adalah  sahabat yang sabar dan selalu ceria.

  • Selyana, Josephine  adalah sahabat yang meninggalkan banyak banget pelajaran dan kenangan  indah.

  • Elvina, Josephine adalah sahabat yang selalu ceria, moodbooster, kenangan yang baik dari mulai tugas sekolah sampai seru-seruan ke Dufan, pasti dia yang bikin kita happy.

  • Julian,  Josephine  adalah sahabat yang baik, lucu banget, pintar, seru kalau di ajak ngobrol, suka bantuin aku kalau ada pr/tugas/ masalah yang aku tidak bisa, moodbooster banget deh, perhatian banget sama aku dan yang lainnya. Josephine itu bagaikan malaikat yang dikirim Tuhan buat aku  dan kita semua.

  • Michelle,  Josephine sahabat yang kocak dan lucu, selalu bikin orang ketawa.

  • Jeannette,  Josephine adalah sahabat  yang sangat baik, suka ngajarin saya pelajaran Matematika ketika saya tidak mengerti.

  • Marsela,  Josephine adalah sahabat yang baik banget, ngertiin orang lain, enak di ajak kerja sama, 
    pinter, kocak, suka becanda, suka banget sama yang serba korea dan selalu ceria.

  • Dea M, Josephine adalah sahabat yang baik banget, ceria, sering senyum, selalu positif dan menginspirasi.

  • Steffany,  Josephine adalah sahabat yang suka melucu/ngelawak.

  • Sarah,  Josephine adalah sahabat yang lucu, suka becanda, selalu ceria, ngangenin orangnya, pantang menyerah, murah senyum dan baik.

  • Nadia,  Josephine adalah sahabat yang selalu bersyukur kepada Tuhan dan pantang menyerah.

  • Aldrich,  Josephine adalah sahabat yang baik banget, tidak pernah marah, pintar, selalu ceria, mudah bergaul, berbakat menyanyi dan imannya sama Tuhan luar biasa.

  • Yohanes,  Josephine adalah sahabat yang polos apa adanya, baik sekali, sangat pintar tempat untuk belajar (suka ngajarin sampai bisa), dan merupakan berkat Tuhan.

  • Gerald,  Josephine adalah sahabat yang baik banget, asyik, easy going, low profile, kocak, seru, cantik, pinter, walau kadang-kadang dia gila kalau sudah ketawa.

  • Michael,  Josephine adalah sahabat yang baik hati, pintar, murah senyum, sabar, ceria, selalu bisa membuat semua orang senang, mudah bergaul, jujur, baik, tidak mudah menyerah dan rajin. Menurut saya Josephine adalah sosok pribadi yang Tuhan utus untuk menjadi teladan buat kita teman-temannya.

  • Kevin,  Josephine adalah sahabat yang baik banget, setia kawan,  pintar, friendly, pribadi yang sangat percaya Tuhan Yesus, sosok yang bahagia banget.  Menurut  saya dia adalah sosok sahabat yang tidak tergantikan di dunia.

  • Patrick,  Josephine adalah sahabat yang baik dan cantik.
Itulah arti Josephine di mata sahabat-sahabatnya.

Kami sebagai orangtua  dari Josephine ingin berbagi cerita tentang perjuangan Josephine dalam mempertahankan imannya kepada Tuhan,  agar apa yang berhasil diperjuangkan Josephine dengan pertolongan Roh Kudus, menjadi berkat bagi banyak orang.

Gejala penyakit leukemia Josephine mulai terasa pada bulan Mei 2011. Bermula dari gejala timbul bintik-bintik di kaki seperti gejala DB (demam berdarah) tapi tidak dia hiraukan karena pada bulan  itu Josephine sibuk sekali mengikuti kegiatan pelatihan olympiade IPS tingkat SMP sehingga tidak sempat memperhatikan bintik-bintik merah yang timbul di kakinya. Kemudian timbul gejala baru di kaki dan tangannya seperti memar-memar merah ke ungu-unguan warnanya, diameternya besar-besar  seperti orang yang habis kepukul/kebentur dan dia juga mulai merasakan  lelah kecapean, mukanya pun agak pucat.


Jumat,  20 Mei 2011 adalah hari selesainya semua tanggung jawab Josephine dalam mengikuti perlombaan olympiade IPS. Esok harinya, pagi-pagi kami membawa Josephine ke laboratorium atas rekomendasi seorang dokter teman suami saya  untuk  melakukan pemeriksaan tes darah dan sore harinya ketika kami menerima hasil pemeriksaan darah, kami seluruh keluarga kaget sekali, tidak percaya bahwa anak kami diduga menderita penyakit leukemia (karena jumlah trombosit rendah sedangkan leukositnya tinggi).

Tetapi kami tidak percaya begitu saja, langsung saat itu juga kami bawa Josephine ke salah satu rumah sakit pertama untuk memastikan benar atau tidaknya anak kami menderita leukemia.  Josephine menjalani pemeriksaan tes darah lagi karena pihak rumah sakit tidak percaya dengan hasil lab yang kami bawa sebelumnya. Ternyata setelah hasilnya keluar, memang benar dari hasil lab pemeriksaan darah yang saya bawa dengan  hasil pemeriksaan lab dari rumah sakit hasilnya tidak beda jauh. Pihak rumah sakit tidak memperbolehkan Josephine pulang karena harus segera mendapat penanganan yang serius karena takut terjadi pendarahan di otak secara tiba-tiba akibat jumlah leukosit yang tinggi.  Tetapi teman suami saya tidak merekomendasikan  Josephine dirawat di rumah sakit tersebut karena kata beliau tidak ada dokter ahli darahnya.

Jadi saat itu juga kami memutuskan untuk membawa Josephine keluar dari rumah sakit tersebut  untuk dipindahkan ke rumah sakit kedua yang direkomendasikan  oleh teman suami saya (yang ada dokter ahli darahnya).  Di  rumah sakit tersebut Josephine sempat dirawat selama 3 hari.

Josephine tetap harus  menjalani test darah ulang dan pemeriksaan lainnya. Ketika kami  sekeluarga mendengar keterangan dokter yang menyatakan bahwa Josephine positif menderita penyakit leukemia dengan asumsi tipe AML. Kami sekeluarga seperti di sambar petir di siang bolong, kaget,  sedih sekali tidak percaya dengan apa yang menimpa Josephine.  Tetapi semua itu harus kami hadapi walaupun dengan hati yang hancur 
dan air mata.  Saat itu kami sekeluarga sungguh bingung, tidak tahu langkah/tindakan yang harus diambil untuk pengobatan Josephine selanjutnya.  Selama di rawat di rumah sakit tersebut, Josephine tidak mendapat pengobatan serta penanganan yang tepat dan baik.

Lalu kami sekeluarga memutuskan untuk memindahkan Josephine dari rumah sakit kedua (24 Mei 2011) ke rumah sakit 3 yang lokasinya berada dekat bandara.  Berkat pergumulan doa dan juga dukungan doa dari saudara-saudara, sabahat, pendeta, teman sepelayanan dan juga  rekomendasi seorang teman yang ternyata pernah mengalami gejala penyakit leukemia.

Kami harus melakukan upaya apa pun juga yang paling baik dan tepat  untuk pengobatan dan kesembuhan Josephine. Di rumah sakit ketiga, kembali dilakukan pengecekan ulang test darah dan lain-lainya dan setelah dilakukan evaluasi secara detail ternyata anak kami benar terkena penyakit leukemia dengan type ALL. Puji Tuhan,  ternyata tipe penyakit leukemianya tipe yang ringan tidak berat seperti dugaan dokter yang memeriksa Josephine pada waktu pertama kali. Kami sekeluarga menyerahkan seluruh pergumulan yang kami hadapi  dan segala usaha yang harus dilakukan untuk proses pengobatan  kesembuhan Josephine hanya kepada Tuhan, Allah yang sanggup melakukan dan memberikan  Mukjizat.

Selama kurang lebih 3 bulan, kami mendampingi Josephine dengan segala pergumulan sakitnya, kami melihat perubahan yang  luar biasa terjadi pada Josephine.


Ii (tante): �Selamat pagi, cantik, bagaimana masih sakit nggak?�
Josephine : �Selamat pagi, Puji Tuhan ii, sudah ngak sakit. Ii, semalam lihat ada orang masuk nggak ke kamar Evine?�
Ii : �Enggak, sayang, nggak ada yang masuk kamar ini.�
Josephine : "Ada ii, orangnya baik banget."
Dia pegang tangan  Evine,  terus Evine enggak sakit lagi.�
Ii : � Orangnya seperti apa, Vin?�
Josephine : �Orangnya pakai jubah putih bercahaya, tubuhnya dari kristal, tapi mukanya Evine nggak bisa lihat karena bercahaya.�

Itulah mimpi anak saya ketika  pertama kali menjalani kemoterapi untuk pengobatan leukemianya. Kami sekeluarga sangat menyakini bahwa Tuhan pasti akan menyembuhkannya, karena Tuhan telah datang dalam mimpi Josephine. Terus terang,  selama mendampingi Josephine hanya mukjizat kesembuhanlah yang selalu kami pikirkan.

Hari-hari selanjutnya yang Josephine dan kami sekeluarga jalani, kami menjalani dengan Iman kepada Tuhan karena kami percaya tidak ada yang mustahil di dalam Tuhan. Perubahan sikap yang terjadi pada Josephine luar biasa. Saat Josephine menjalani semua proses pengobatan untuk kesembuhannya, kami melihat tidak seperti pada umumnya.  Seseorang yang sedang menderita sakit pastilah marah-marah, bete, berkeluh kesah, terkadang maaf ada yang sampai menyalahkan Tuhan atas penyakitnya. Tidak pernah sekalipun kami mendengar sepatah katapun yang keluar dari mulutnya kemarahan/keluh kesah atas penyakitnya tetapi justru setiap hari yang dia perkatakan hanyalah kebaikan Tuhan. 

"Mama, Tuhan Yesus itu baik sekali sama Evine. Anugerah Mukjizat-Nya sudah Evine rasakan setiap hari, Tuhan juga tidak pernah meninggalkan Evine sendiri,  DIA selalu memberi Evine Kekuatan sehingga Evine kuat  melewati semua proses pengobatan yang Evine harus hadapi dan jalani,"  dia bilang seperti itu kepada saya sambil menangis.

Kami semua sebenarnya bingung,  Josephine ini terlihat berbeda dengan anak-anak seusianya (14 tahun). Ketika sakit memiliki pemikiran, sikap, dan iman yang dewasa di dalam Tuhan.  Saya bersyukur  kepada Tuhan dengan Kuasa Roh Kudus-Nya memampukan  Josephine melihat dan merasakan Anugerah-Nya yang sungguh luar biasa.  Dalam keadaan sakitnya  Roh Kudus memampukan Josephine untuk selalu mengucap syukur. Banyak hal yang Josephine alami di rumah sakit yang membuat saya dan keluarga  takut, cemas kalau-kalau terjadi sesuatu dengan Josephine tetapi justru malah dia yang menasehati saya dan keluarga agar tidak perlu takut karena ada Tuhan Yesus yang akan selalu menolong dan memberinya kekuatan. Suatu hari ketika Josephine mengalami kondisi yang kurang baik, dia muntah berkali kali (17 kali).

Ketika saya sedang membuang muntahnya ke kamar mandi, ii/tantenya yang mendampingi, berdoa dan ii nya bilang sama Tuhan dalam doanya �cukup Tuhan� ketika dia dengar kata-kata dalam doa ii nya itu, langsung dia bilang sama ii nya :

Josephine: �Ii, (sambil memperlihatkan muka yang marah),
kenapa  ii   berdoa  seperti itu sama Tuhan?�
Ii Josephine :  � Iya lah Vin, kamu kan sudah muntah 17 kali cukup sudah, biar Tuhan hentikan muntah-muntahnya.�
Josephine: � Ii, apa yg tidak baik dalam tubuh Evine, Tuhan   keluarkan melalui muntah.�
Ii nya benar-benar kaget mendengar penjelasan dari Josephine.
����������-

Beberapa minggu kemudian, Josephine mengalami kondisi kesehatan yang kurang baik  (maaf ada cacing di pup-nya), saya laporkan ke suster. Saya bertanya kenapa kok bisa di pup anak saya ada cacing, langsung suster bawa sample pupnya ke lab untuk diteliti.  Pada malam harinya ketika visit dokter, saya dipanggil oleh dokter yang menanggani anak saya. Pada waktu itu saya dimarahi oleh dokter. Dokter mengatakan bahwa saya adalah seorang ibu yang tidak bisa diajak bekerja sama untuk kesembuhan anaknya. Dokter  bilang bahwa saya pasti telah memberikan anaknya makanan dari luar (makanan dari luar  sama sekali tidak boleh diberikan ) karena makanan selama dirawat harus dari rumah sakit karena diolahnya secara steril dan air minum yang diberikan saja harus dimasak terlebih dahulu tidak boleh langsung diminum seperti air mineral. Air mineral yang diberikan kepada anak saya juga tetap harus dimasak terlebih dahulu. Saya katakan kepada dokter bahwa saya sangat sayang sekali sama anak saya,  saya tidak akan berani  memberikan makanan dari luar kepada anak saya karena saya ingin anak saya sembuh dari penyakitnya. Melihat anak saya seperti ini saja saya sedih sekali, hati saya hancur kasihan masih kecil harus mengalami sakit seperti ini. Tapi singkat cerita dokter kurang percaya dengan penjelasan saya. Di akhir pembicaraan dengan dokter, saya meyakinkan dokter lagi bahwa saya tidak memberikan makanan dari luar, jangankan memberikan, mencicipi saja tidak sama sekali,  tetapi apa mau dikata, dokter sepertinya tetap tidak percaya dengan penjelasan saya. Dokter bilang, Ibu dan saya harus ada kerja sama agar proses pengobatan anak ibu berjalan baik.� Lalu saya bilang, �Iya Dok� (saya tahu tujuan dan maksud dokter baik).  

Ketika saya kembali ke kamar, saya menceritakan semua percakapan saya dengan dokter kepada Josephine.  Reaksi Josephine  sangat mengagetkan saya.  Saya pikir, pasti Josephine  akan membela saya mamanya. Josephine bilang kepada saya, �Mama, Mama itu tidak boleh marah, justru Mama harus bersyukur sama Tuhan,  coba Mama pikir biasanya kalau Evine pup (di pispot), Mama pasti langsung membuang pup itu ke kamar mandi, tetapi kenapa waktu itu Mama melihat pup Evine yang ternyata ada cacingnya sehingga mama memanggil suster dan suster membawa sample pupnya ke lab sehingga akhirnya Evine dikasih obat cacing untuk mengeluarkan barangkali masih ada cacing-cacing lain yang masih tertinggal di dalam tubuh Evine. Jadi apapun yang tidak baik dalam tubuh Evine Tuhan keluarkan.  Jadi mama nggak usah marah-marah walaupun dokter tidak percaya apa yang mama katakan kepadanya, yang penting Tuhan tahu mama selalu melakukan yang terbaik buat Evine.� 
Josephine juga pernah mengalami panas badan yang sangat tinggi sampai mencapai panas badan 40,5 derajat celcius di sertai menggigil seluruh badannya selama kurang lebih satu minggu.  Kejadian ini membuat saya takut sekali apalagi kalau disertai dengan pusing kepala, karena bisa menyebabkan pecah pembuluh darah/pendarahan di otak akibatnya bisa koma. Di tengah kondisi seperti ini, Josephine tetap menguatkan saya, bahwa saya tidak perlu takut karena Tuhan pasti akan menyembuhkan panas badan Josephine. Terus terang,  saya sedih dan takut sekali ketika Josephine mengalami panas badan yang tinggi, saya terus berkali-kali menanyakan :

Mama: �Vine, kepalamu pusing nggak, sayang?�
Josephine : �Tidak, Ma, kepala Evine nggak pusing.�
Mama: "Puji Tuhan!�

Tidak terasa air mata menetes, saya tidak berhasil menahan kesedihan  saya  depan Josephine karena saya nggak tahan melihat kondisinya apalagi kalau Josephine menggigil, menggigilnya itu bisa 1 jam dirasakan Josephine.  Ketika dia melihat saya menangis, Josephine berkata,
Josephine :  �Mama, kenapa Mama kok nangis?�
Mama: �Tidak apa-apa, sayang.�
Josephine: �Mama, Mama jangan nangis, Evine tidak  apa-apa kok, Ma.�
Mama: �Ok, sayang.�
Josephine : �Mama harus janji jangan nangis lagi ya Ma, karena  Evine pasti akan sedih  kalau lihat mama menangis. Evine nggak tega liat mama sedih.�
Mama: �Ok, sayang.�
Josephine : �Mama harus percaya bahwa Evine sudah merasakan Mukjizat Tuhan setiap hari, jadi mama tidak usah sedih dan takut. Tuhan pasti akan sembuhkan Evine. Kalau mama nangis lagi Mama tunggu di luar aja, karena Evine nggak kuat kalau lihat mama nangis!�
Mama : �Ok, sayang.� (sambil menangis memeluk Josephine )

Ketika Josephine mengalami panas tinggi, saya benar-benar melihat Iman Josephine  sangat luar biasa kepada Tuhan.  Panas badan yang dialami Josephine sangat mengkhawatirkan  sampai mencapai 40,5 derajat celcius,  suster menyarankan  obat Panadol diminum interval 4 jam sekali. Jika panas badannya  tidak terlalu tinggi, minum Panadolnya interval jam 5/6 jam.  Setiap kali saya mau memberikan Panadol yang ke 2 (interval 4 jam sesuai anjuran suster), Josephine selalu bilang:

Josephine : � Mama ini belum interval 6 jam, Mama.  Baru 4 jam.�
Mama : �Iya, Vine, panas badanmu tinggi sekali, jadi minum obatnya harus interval 4 jam supaya panas badannya cepat turun.�
Josephine : �Evine nggak mau, Ma!�
Mama: �Kenapa, Vine?�
Josephine: �Mama, yang menyembuhkan itu bukan obat, tapi Tuhan Yesus!�
Mama : �Ok, sayang, Mama tahu, tapi obat ini harus tetap diminum.�
Josephine : �Evine gak mau, Ma!�
Mama: �Jadi maksud Evine gimana?�
Josephine: � Evine tetap minum obatnya interval 6 jam!�
 
Waktu itu saya tidak mau berdebat dengan Josephine karena saya kasihan melihat keadaannya. Saya hanya bisa berdoa memohon kepada Tuhan agar panas badan Josephine segera turun dan saya diberikan kekuatan Iman seperti Josephine. Satu jam kemudian saya menawarkan kembali kepada Josephine untuk minum panadol karena sudah interval 5 jam. Panas badan Josephine hanya turun sedikit  menjadi 38,5 derajat celcius. Ternyata jawaban yang Josephine berikan tetap sama.  Sampai akhirnya interval 6 jam Josephine baru mau minum obatnya.  Di sini saya melihat kuasa Tuhan bekerja sangat luar biasa dalam diri Josephine. Penyerahan diri total dengan segala keadaannya kepada Tuhan  itulah yang membuatnya kuat menghadapi apapun yang terjadi. Justru saya yang tidak kuat dan tidak siap kalau terjadi sesuatu terhadap Josephine.

Banyak hal yang dialami Josephine di rumah sakit, semuanya justru menguatkan saya dan keluarga.  Seharusnya secara logika, orang yang sehat harus menjadi berkat, memberikan kekuatan kepada yang sakit.  Tetapi ini malah sebaliknya, justru saya dan keluarga belajar Iman dan Penyerahan Diri total dengan segala keberadaannya dari seorang anak umur 14 tahun. Josephine  tidak pernah menunjukan sikap ketakutan akan terjadi hal-hal yang fatal terhadap penyakitnya tetapi justru Josephine tenang . Josephine tahu bersama Tuhan Josephine  sanggup melewati  dan menjalani semua proses pengobatan untuk kesembuhannya walaupun kesakitan harus dia hadapi.  SMS yang dikirim ke sahabatnya yang bernama Kimberly pun isinya hanyalah ucapan syukur kepada Tuhan yang selalu memberinya pertolongan dan kekuatan.

�����������
Saya dan papanya meminta maaf  kepada Josephine  karena ternyata dari hasil akhir pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter di rumah sakit ketiga, dalam tubuh Josephine ditemukan kelainan kromosom. Josephine dinyatakan menderita penyakit leukemia dengan kelainan Philadelfia kromosom. Josephine bilang �Mama dan Papa tidak perlu minta maaf karena mama dan papa tidak bersalah.� Saya dan keluarga sangat bersyukur kepada Tuhan dipercayakan anak seperti Josephine yang mempunyai hati seperti hati Tuhan.
Josephine juga setiap hari selalu mendoakan teman-temannya yang dirawat dan menderita penyakit yang sama. Ketika Josephine mendengar cerita Velwin kesakitan  saat menerima transfusi darah, Josephine meminta saya segera ke kamar Velwin untuk memberi minyak urapan dan mendoakannya. Lalu saya pergi ke kamar Velwin dengan membawa  minyak  urapan.  Josephine mengatakan kepada ii-nya kalau dia ingin berdoa untuk Velwin. Ii-nya mencoba mendengarkan apa yang didoakan Josephine untuk Velwin. Doa Evine untuk Velwin: �Tuhan Yesus yang baik, Tuhan lawatlah Velwin sekarang juga karena apa yang dirasakan Velwin, Evine pernah merasakannya. Tolong dia Tuhan Yesus, Amin.�
��������������

Dari awal Josephine  masuk rumah sakit sampai menjalani semua proses pengobatan untuk kesembuhannya, kami sekeluarga bahkan Josephine pun selalu melekat, bersandar, mengandalkan, melibatkan dan mohon campur tangan Tuhan dalam segala sesuatunya. Mulai dari minum obat,  makanan, minuman, kemoterapi dan semua bentuk pengobatan yang Josephine terima, kami selalu mendoakan semuanya terlebih dahulu, mengurapinya dengan minyak urapan dan membuat tanda salib memohon agar Tuhan memberkati, menyucikan, menguduskan semua yang akan di terima oleh tubuh jasmani Josephine. Memohon perkenanan Tuhan, agar segala usaha dan upaya yang di lakukan untuk kesembuhan Josephine tidak sia-sia. Tanda salib yang saya buat,  kami sekeluarga meyakini dengan iman bahwa Tuhan Yesus telah mati di atas kayu salib dan oleh bilur-bilur-Nya Josephine menjadi sembuh.

Dukungan doa untuk kesembuhan Josephine  sangat luar biasa. Sehingga Josephine selalu kuat menghadapi semuanya dengan senyum dan ucapan syukur.  Setiap teman yang datang menengok Josephine hampir semuanya berkata  Josephine itu tidak seperti orang sakit, apalagi senyumnya membuat teman-temannya maupun dokter/suster di rumah sakit punya kesan dan kenangan sendiri tentang  Josephine.
Ketika Josephine dirawat di kamar ICU, beberapa jam sebelum dipanggil pulang ke Rumah Bapa, Josephine bilang kepada saya:

Josephine :  �Mama, itu apa? Evine silau�.  
Mama: �Silau, Vine?�
Josephine : �Iya Mama, Evine nya silau�
Mama: �Tidak ada apa-apa, sayang" (sambil  saya melihat ke seluruh ruang kamar ICU yg memang saya tidak melihat apa-apa).
Josephine : �Tapi Evine nya silau sekali, Ma�
Mama : � Silau sekali, Vine?�
Josephine : � Iya Ma, Evine nya silau sekali.�

Itulah yang Josephine ceritakan kepada saya sebelum Josephine pulang ke rumah Allah Bapa.  Di kamar ICU, saya meminta Josephine mengikuti doa saya �Tuhan Yesus, minta Mujizat Tuhan�.  Setelah Josephine mengikuti doa saya (walaupun agak susah untuk Josephine lakukan, tetapi Puji Tuhan, Josephine mampu melakukannya sambil bersuara) tidak lama setelah Josephine selesai mengucapkan kalimat Doa tersebut, saya melihat Josephine seperti orang mau tidur. Tidak lama kemudian justru Josephine pergi meninggalkan kami semua untuk selama-lamanya.  Kami sekeluarga kaget sekali, benar-benar tidak menyangka kalau Josephine  akan pergi meninggalkan kami semua secepat itu, karena dokter yang menangani Josephine  mengatakan bahwa 95% Josephine pasti sembuh.  Tetapi rencana dan kehendak Tuhan tidak ada yang tahu, hidup dan mati seseorang merupakan rahasia Tuhan dan tidak ada seorangpun yang mampu untuk menghindarinya karena semua orang pada akhirnya akan diperhadapkan kepada yang namanya kematian. Tuhan punya kehendak dan otoritas.

Josephine akhirnya pulang ke rumah Allah Bapa di Sorga pada tanggal 19 Agustus 2011 pk. 23. 10 WIB dengan wajah tersenyum. Sungguh sangat berat untuk kami dapat menerima kenyataan ini. Kami sekeluarga tidak menyangka kalau Josephine akan pergi secepat itu meninggalkan kami semua untuk selama-lamanya.  Hanya senyum bahagia yang Josephine tinggalkan untuk kami, senyum Kemenangan Iman.  Kami sekeluarga meyakini dengan Iman bahwa Josephine telah melihat Sinar Kemuliaan Tuhan.  Di kamar ICU pun masih terdengar lagu Mukjizat Itu Nyata melalui Ipod yang memang  selalu saya putar lagu-lagu rohani nonstop tidak pernah berhenti  sejak Josephine di rawat di kamar perawatan biasa sampai Josephine masuk kamar ICU (kurang lebih 26 jam di ICU).  Kami sekeluarga dan Josephine  menyakini  dengan Iman bahwa di dalam lagu rohani yang selalu di dengarnya setiap hari ada Kuasa Allah di dalamnya yang  mampu membuat hati Josephine tersentuh dan menangis. Lagu Mukjizat Itu Nyata adalah lagu yang mengantarkan Josephine pulang ke rumah Bapa di Surga.  Bagi kami, memenangkan Iman di dalam penderitaan adalah Mukjizat.

Mukjizat kesembuhan  tidak Josephine terima, justru sebaliknya apa yang tidak pernah terlintas dipikiran, apalagi dipikirkan oleh kami keluarga dan juga Josephine itulah yang akan Tuhan  Anugerahkan, yaitu Mahkota Kemuliaan.  Air mata yang selalu membasahi pipi Josephine dalam memperjuangkan imannya kepada Tuhan  melalui  penyakit  leukemia yang harus di hadapinya tidak sia-sia karena air mata perjuangan Iman telah Tuhan ubah menjadi Tinta emas yang  dipergunakan untuk menulis namanya  �JOSEPHINE KATHERINE�  di Buku Kehidupan kekal-Nya, karena Josephine dapat mempertahankan Iman Percayanya kepada Tuhan sampai garis akhir yaitu dia tetap Percaya, Taat dan Setia kepada-Nya.

Itulah kisah pergumulan kehidupan Josephine bersama Tuhan dalam melawan penyakitnya. Waktu 3 bulan (21 Mei-19 Agustus 2011) adalah waktu yang sangat ajaib, Tuhan memproses dan membentuk Josephine melalui penyakit leukemia dengan kelainan Philadelfia kromosom yang memang Tuhan ijinkan Josephine mengalaminya. Josephine berhasil menjadi pemenang dan menjadi pribadi yang berkenan kepada-Nya.
Kami  sekeluarga mengucap syukur kepada Tuhan walaupun kami harus kehilangan malaikat kecil kami, tetapi kami bersyukur dan bangga karena Roh Kudus telah memenangkan iman yang ada di dalam hidup Josephine.

Hidup adalah belajar. Belajar tegar dari kehilangan, belajar selalu bersyukur meski keadaan tidak seperti yang di harapkan, belajar menerima dan menikmati semua yang terjadi di dalam kehidupan ini dengan hikmat dan kesabaran  dari Tuhan. Belajar bahwa tidak ada kejadian yang harus disesali dan ditangisi karena semua rancanganNya indah bagi kami sekeluarga khususnya bagi Josephine. Tuhan Maha Tahu, segala sesuatu yang sudah, sedang dan belum terjadi, Dia tahu apa yang  paling terbaik buat kehidupan Josephine. Josephine pun tahu bahwa Tuhan pasti akan memberikan yang paling terbaik karena KASIH-NYA yang sangat luar biasa.  Seperti lagu Favorite Josephine yang berjudul �Tetap Setia� yang selalu dia nyanyikan selama dirawat di rumah sakit sampai Josephine dipanggil pulang.  Setiap Josephine menyanyikan lagu ini, air mata selalu membasahi pipinya. Lagu ini benar-benar mempunyai arti yang dalam sekali buat Josephine.  Josephine ingin menjadi pribadi yang Tetap Setia sampai akhir dengan keadaan yang dialami sekarang. Josephine ingin Tuhan sendiri yang melihat dan menyelidiki hatinya apakah dia sudah sungguh-sungguh mengasihi Yesus dengan seluruh hidupnya karena di mata Tuhan tidak ada yang tersembunyi.  Karena ketika Josephine harus berjuang sampai akhir, Josephine mau didapati oleh Tuhan menjadi pribadi yang Berkenan dan Tetap Percaya, Taat dan Setia kepada-Nya.

Hari ini tanggal 21 Pebruari 2012 adalah hari ulang tahun Malaikat kecil kami yang ke 15. Kami sambut pagi ini dengan air mata ucapan syukur kepada Tuhan yang KASIH-NYA sungguh luar biasa buat Josephine, walaupun Josephine sudah tidak bersama kami lagi.

Sayangku, Josephine,
Mama, Papa, Koko dan Ii sangat-sangat kehilanganmu.
�Selamat Ulang Tahun Sayangku,
LOVE YOU ��.LOVE YOU"


Semua tinggal kenangan manis yang tidak akan pernah hilang sampai kapanpun. Kenangan indah bersama Josephine selama 14 tahun adalah hadiah Anugerah yang terindah dari Tuhan. Walaupun Kami harus menghadapinya dengan air mata tetapi kami tetap bersyukur karena air mata yang setiap kali keluar bukan lagi air mata kehilangan/kedukaan melainkan air mata ucapan syukur dan kemenangan karena ketika Tuhan memanggil Josephine untuk pulang kembali  ke rumah Allah Bapa di Sorga. Roh Kudus  telah memampukan suami dan saya menjadi orangtua yang dapat menghantarkan kembali Josephine ke pangkuan Allah Bapa dan menjadi pewaris Kerajaan Sorga dengan bertanggung jawab.
Terima kasih Tuhan Yesus Kristus, atas semua yang Tuhan ijinkan terjadi di dalam kehidupan kami dan kami  sekeluarga harus menerima, mengalami dan menjalaninya.  Tetapi kami bersyukur Tuhan tidak pernah meninggalkan kami sendiri.  Sampai sekarang Tuhan senantiasa menata hati setiap kami, sehingga sekarang kami  melihat kematian bukan suatu kehilangan tetapi suatu kemenangan dan Mukjizat  yang mendatangkan kemuliaan bagi Nama Tuhan. Roh Kudus memampukan kami melihat Mukjizat dari cara pandang yang berbeda, selama ini kebanyakan orang melihat bahwa Mukjizat itu adalah Kesembuhan. Kami sangat bersyukur kepada semua pribadi yang mengalami Mukjizat Kesembuhan, jangan sia-siakan hidupmu karena Tuhan telah memberikan kesempatan kedua dalam kehidupmu, pakailah seluruh hidupmu untuk Kemuliaan nama-Nya.

Josephine sudah jadi pemenang, itu Mukjizat buat kami. Dia sudah menjadi tunangan dan mempelai Allah. Kematian di dalam Kristus adalah kelahiran baru di kekekalan bersama Bapa di Sorga,  karena di balik Kematian ada Anugerah dan Berkat Tuhan yang luar biasa yang sudah Tuhan sediakan bagi anak-anak-Nya yang menang dalam mempertahankan IMAN kepada-Nya.

Josephine,  kita semua sangat bangga dengan Imanmu, kau tetap percaya, taat dan setia sampai garis akhir. Roh yang ada di dalam hidupmu dimampukan oleh Roh Allah untuk memenangkan anugerah dan imanmu kepada Tuhan, sehingga kau dapat memperoleh mahkota kemuliaan-Nya.  Josephine adalah Anugerah Tuhan yang paling berharga dan sangat berarti. Kami mengucap syukur kepada Tuhan yang telah memproses dan membentuk iman Josephine dengan perjuangan dan air mata melalui penyakit leukemia yang dideritanya selama 3 bulan. Belajar  hidup untuk selalu melekat, bersandar dan mengandalkan Tuhan di dalam setiap kehidupan kita. Tuhan akan memberikan yang paling terbaik menurut  rencana dan kehendak-Nya.

Terima kasih Tuhan, Engkau tidak mengharapkan kami  untuk mengetahui semua jawaban yang benar/mengerti semua hal yang terjadi dan yang kami alami. Engkau hanya menginginkan kami untuk percaya penuh kepada-Mu.   Saat kami berpegang pada tangan-Mu yang kokoh, kami merasa tenang. Tuhan tidak pernah berubah, selalu berjalan di depan kami dan meluruskan jalan bagi kami. Lekatkan hati kami untuk selalu melekat dengan hatiMu dan ajar kami Tuhan untuk selalu menyukakan hati-Mu.
Kebahagiaan memang menawan, tetapi hanya memberi sedikit pelajaran. Kesedihan memang menakutkan tetapi banyak manusia yang bercahaya hidupnya karena berhasil melewati gunung kesedihan dalam memperjuangkan  Imannya kepada Tuhan

Kami sekeluarga berharap agar apa yang kami alami dan rasakan menjadi berkat bagi setiap pribadi yang membacanya, sehingga pengalaman kebenaran hidup yang kami alami ini mendatangkan kemuliaan bagi nama TUHAN.
 
Mukjizat  bukan  melulu  kesembuhan.
Mukjizat  adalah  apa  yang  terbaik  menurut  Rencana  dan  Kehendak  Bapa
Mukjizat  adalah   Kerja sama  kedua  belah  pihak  (Roh  yang  ada  di  dalam  diri  kita  dengan Roh  Allah).
Pengalaman  Kebenaran  adalah  pelajaran  hidup  yang  paling  berharga  dan tidak  dapat  di nilai  oleh  apapun  karena  ada  harga   mahal  yang  harus  di  bayar  dan  itu  tidaklah  mudah  untuk  menerima  dan  melewatinya.
Jangan  sia � siakan  pengalaman  Kebenaran  yang  dari  Tuhan.  Jadikan  itu  berkat  buat  setiap  pribadi  yang  mau  mendengar  dan  belajar dari  apa  yang  kami  alami  dan  rasakan.
Percaya, Taat  dan  Setia  kepada  Tuhan,  belajar  hidup  untuk  selalu  melekat,  bersandar  dan  mengandalkan  Tuhan  di  dalam  setiap  kehidupan  kita, Dia  akan  memberikan  yang  terbaik  menurut  Kehendak  dan  Rencana-Nya.
Apa  yang  tidak  pernak  terlintas  di pikiran  kita, apalagi  kita  pikirkan  justru itulah  yang  akan  Tuhan  anugrahkan  kepada  kita.
Pengalaman  hidup  adalah  kebenaran  yang  terukir  di  loh  hati  dan  tak  akan  pernah  hilang  di  dalam  kehidupan  kami.
Aku telah lama berjuang dengan gigih bagi Tuhan dan sepanjang perjuangan itu aku tetap setia  Kepada-Nya,  Sekarang tiba waktunya bagiku untuk berhenti berjuang dan beristirahat,  di Sorga telah disediakan Mahkota Kebenaran yang akan diberikan kepadaku oleh Tuhan."                                                                                 2 Timotius 4:7-8
���.. Hari kematian lebih baik daripada hari kelahiran, Akhir suatu hal lebih baik daripada awalnya."                                                                                                                                                                                        Pengkotbah 7:1, 8a
Jesus  Bless You.

Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian

Friday, 16 March 2012

Dr. Pat Francis

Tadi malam saya mendengar kesaksian dari DR. Pat Francis tentang "new season, new revelation, new vision, new level, new power" yang harus dialami setiap orang percaya. Dia bersaksi tentang apa yang dialami dalam pelayanannya. Sudah beberapa tahun gereja yang dilayaninya memiliki sebidang tanah seluas 20 acre di Toronto, Canada. Tanah itu diperuntukkan bagi pembangunan gereja sebagai bagian dari Charity dan juga pembangunan sebuah Teater sebagai bagian dari kegiatan "Enterprise" yang akan membiayai pelayanan (Charity).

Penggalangan dana selama beberapa tahun hanya menghasilkan sekitar USD 1 juta, padahal dana yang diperlukan jauh lebih besar dari itu. Doa dan puasa sudah dilakukan. Namun dana pembangunan tetap tidak  memadai. Sebagai seorang gembala, hal ini sangat membuat Dr. Pat kehilangan semangat. Nilai tanah pada waktu itu ditaksir sekitar USD 4 juta. Doa dan puasa dilakukan lagi, permohonan diajukan ke sorga. Namun hasilnya belum ada.

Sekitar 3 bulan lalu Tuhan membukakan visi Dr. Pat dengan melihat sekitar tanah itu yang dibangun banyak bangunan komersial. Dia menghubungi seorang developer temannya. Temannya ini memperkenalkan lagi kepada seorang developer keturunan Italia. Sang developer Italia ini kemudian membagikan apa yang dilihat para ahli property atas tanah itu. Tanah itu bernilai USD 11 juta pada bulan lalu. Tiga hari lalu sudah bernilai USD 27 juta, karena di atas tanah itu bisa dibangun 3 menara kondominium, lapangan golf, teater, dan gedung gereja. Penantian Dr Pat atas penggalangan dana pada waktu lampau memang harus dilalui, karena Tuhan punya rencana yang jauh lebih baik. Inilah waktunya new season, new value, new level.

Dr. Pat hari ini jam 10.00 pagi dan besok jam 10.00 pagi akan memberikan khotbah di Kingdom of Glory Ministry di Jl. Ampera Raya, Jakarta.

***

Pat Francis - Biography

Dynamic, Powerful, Spiritual, Visionary, Humanitarian, Caring and Understanding are just a few words to describe Pat Francis D-C.P.C., M.Div., D.Min., Ph.D.

Pat Francis was born the second of two children to hardworking Jamaican parents from humble beginnings, yet they owned a grocery store that was used to help feed the poor in the community. Because of her parent?s selfless compassion, she respectfully credits them for passing down the genetic gift of charity and enterprise.
 
She graduated from the University of West Indies in 1975 in the medical field of Radiography after which her calling and destiny guided her towards her life?s purpose of Holistic Health & Wellness emphasizing spiritual and emotional health from the inside out. Her strong belief that ?Only God can heal the soul and release life into the Human Spirit, and that disease of the soul creates disease of the body,? led her, in 1999 to become the Founding Pastor of Kingdom Covenant Ministries [KCM], formerly Deeper Life Christian Ministries, a multi-cultural Christian organization with over 3000 weekly attendees headquartered in Mississauga, Ontario, Canada.

Among her many noteworthy titles and positions, Dr. Pat is president of Pat Francis Ministries, a missions and humanitarian organization with international influence for teaching, empowering and helping people to move from sickness or survival to success. She is president ofAcorn to Oak Youth Services which helps "at risk" youth and young adults in need of academic, social, and judicial help. Dr. Pat believes that knowledge is power and with a team of gifted educators has developed the Kingdom Covenant Academy (Preschool to Junior School); Kingdom Covenant Collegiate (High School) and Kingdom Covenant Leadership Institute (Leadership and Bible school) with specialized programs that foster a "0-failure Culture"!
In the spirit of "charity and enterprise," Dr. Pat is the CEO of the Elomax Group of for-profit companies with a vision to create wealth and provide solutions for the poor. Her passion to create solutions and her ability to forge trusted relationships, have connected her with senior businesspersons, investors, entrepreneurs and government leaders. In November 2010, Dr. Pat led a Trade Delegation, with a combined US$1 billion in capital, to Accra, Ghana. This group included Global Business Leaders from many sectors such as mining, technology, financial, agriculture, energy, infrastructural development and professional services.
Compassion for the Poor [CFP], the humanitarian arm of Pat Francis Ministries, assists communities in missions-relief help to the poor, orphanages, and medical centres. CFP also provides conferences for teaching and training people with a compassionate vision to eradicate systemic poverty and create solutions for systemic prosperity. She is a member of the Women?s Presidents? Organization, a membership organization of High Profile women and top CEOs with multimillion dollar companies across North America. And she is also a member of the Canadian Council of Christian Churches.

In addition to being a purposeful academic with a doctorate in Divinity and Psychotherapy Counseling, Dr. Pat has been honored with several awards both in Canada and the US for her many initiatives and programs that provide solutions for youth and the community. In 2004, she was a awarded a Certificate of Recognition from the US Senate of New Orleans and in 2005 she received a Civic Award from the City of Mississauga. In 2008, Dr. Pat was appointed to the United Nations through a Non-Government Organization [NGO] with influence as a Transformational Activist to deal with humanitarian issues, systemic poverty and, in partnership with world leaders, help children and families at risk. She currently works with developing nations with initiatives for economic and industrial development.

Above and beyond these impressive accolades, Dr. Pat's vision is simple: "To serve God and humanity and to make my world a better place". Dr. Pat travels the globe sharing the life-transforming message of hope and power as an international conference speaker. Her message of Empowerment, Self-Enterprise, and Kingdom Dominion has impacted millions of lives across the world.
She is the author of several inspiring transformational books, and has published over 125 motivational CD and DVD titles, including: The Ultimate Secret, Achieving New Levels of Financial Prosperity, and Set Free to Soar, to name a few. She is also host of the weekly Television Program, "Good News with Dr. Pat Francis" which airs across Canada and other nations impacting millions.

Dr. Pat possesses a unique ability and gift to engage with all people regardless of their status or station in life. With great humility she draws them to believe in the transforming power of God. Together they become empowered to work alongside her to Change Lives and Impact Generations.
Dr. Pat Francis resides in Toronto, Canada.

Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian

Wednesday, 14 March 2012

Pengalaman Angelica Di Sorga dan Neraka

Pengalaman Angelica Zambrano's yang kedua kali di Sorga dan Neraka

Pada perjalanannya yang kedua, Tuhan memperlihatkan Angelica penghakiman terhadap orang-orang Kristen yang merampok Tuhan dalam hal persepuluhan dan persembahan, penghakiman terhadap suster-suster penyembah berhala dan anak-anak pemberontak, Buku Kehidupan Anak Domba, dan masih banyak lagi. "Beritahukan umat-Ku bahwa kedatangan-Ku sudah sangat dekat, Aku datang untuk umat-Ku yang kudus, beritahukan umat-Ku bahwa hanya orang-orang kudus, bahwa hanya orang-orang kudus yang akan melihat Aku."

4 Januari 2010, 23:50, Empalme, Ecuador. Tuhan membawa Angelica untuk kedua kalinya. Naskah ini diambil dari Video Kesaksian dalam bahasa Spanyol.

Angelica: Pada jam 12 tengah malam, beberapa saudara dari gereja tiba di rumah aku, kemudian media massa pun tiba, dan setiap hal direkam.

Saat aku berada di ranjang, tiba-tiba, aku melihat dua malaikat. Seperti sebelumnya, mereka memegang tangan aku dan berkata, "Bangunlah, sebab Raja segala raja dan Tuhan segala tuan sedang menunggumu." Saat aku bangun, aku melihat tubuh aku terbaring di tempat tidur, dan yang lainnya berada di kamar. Aku mulai berjalan. Aku mengulurkan tangan aku kepada malaikat-malaikat tersebut dan kami mulai naik. Kami pergi sangat cepat, dan dalam hitungan detik kami tiba di hadapan Tuhan. Aku mendengar malaikat-malaikat menyembah, "Haleluya...Kudus, Kudus." Aku sangat bahagia. 

Dalam Kerajaan Allah ada taman yang paling indah. Aku melihat Tuhan sedang mendekati aku. Dia berkata, "Putri, Aku telah menunggumu, sebab Aku punya banyak hal untuk diceritakan."

"Tuhan, ini aku, Aku ingin tinggal bersama-Mu. Aku tidak mau kembali ke bumi, tolong biarkan aku bersama-Mu."

Tuhan menjawab, "Anak-Ku, engkau punya banyak hal untuk dikerjakan. Engkau harus bekerja, engkau harus melakukan pekerjaan-Ku. Aku akan menunjukkan kepadamu sesuatu untuk hidupmu, sesuatu untuk umat-Ku, dan sesuatu khusus bagi umat manusia, sebab Aku ingin menyelamatkan umat manusia dan tidak menghendaki seorangpun binasa."

Lalu, aku melihat dua malaikat, Mikhael dan Gabriel memegang gulungan-gulungan kitab besar; Gulungan kitab  itu sangat indah dan berkilauan. Saat aku sedang melihat gulungan-gulungan tersebut, aku bertanya, "Apa ini?" dan Yesus berkata, "Apakah engkau ingin tahu apa isi gulungan-gulungan tersebut?" Aku menjawab, "Ya Tuhan." Dia berkata, "Mikhael, bukakan."

Saat malaikat Mikhael mulai membuka gulungan tersebut, aku dapat melihat huruf-huruf emas, seperti angka-angka, tapi aku tidak memahaminya. Aku bertanya, "Apa ini?", dan malaikat Mikhael menjawab, "Semua huruf dan angka yang engkau lihat di sini adalah orang-orang di bumi yang telah menerima Tuhan kita sebagai satu-satunya Juruselamat, lewat pengalaman yang telah engkau alami bersama Dia." Aku bergairah dan kemudian bertanya, "Ada berapa banyak?" Dia memberitahukan aku angka jumlah jiwa-jiwa dalam ribuan.

Aku hancur hati dan mulai menangis sambil berkata,"Tuhan, begitu banyak jiwa yang telah diubahkan." Dia menjawab, "Kau lihat, malaikat ini, malaikat Gabriel memiliki angka jumlah orang-orang yang terhilang dari jalan-Ku dan sekarang telah datang kepada-Ku, mereka telah datang kepada-Ku, anak-Ku." Aku melihat sekilas pada angka tersebut dan memperhatikan itu adalah sejumlah besar. Aku berkata, "Tuhan itu berarti mahkotaku penuh dengan permata dan bahwa Engkau akan menempatkan aku di sini dalam Kerajaan Allah?" Tuhan menjawab, "Tidak anak-Ku, waktumu belum tiba, kamu harus kembali ke bumi. Maukah engkau melihat mahkotamu?"

Dengan sangat bergairah aku menjawab, "Oh ya Tuhan, aku mau melihat mahkotaku," Dia berkata, "Malaikat Gabriel, bawakan mahkotanya." Aku melihat Gabriel membawa baki yang sangat besar, dengan sebuah mahkota indah, tetapi sedikit permata di atasnya. Aku bertanya, "Tuhan mahkota ini milik siapa? Dia menjawab, "Itu mahkotamu, anak-Ku."

Aku berkata, "Tapi Tuhan, mengapa mahkotaku tidak penuh dengan permata, jika banyak jiwa telah datang kepada-Mu?" Dia menjawab, "Putri, jalan panjang sedang menantimu, baru sekian jiwa yang telah datang dalam hadirat-Ku, tetapi engkau harus pergi dan memberitakan firman-Ku sebab masih banyak jiwa yang harus datang kepada-Ku."

Tapi Tuhan, mengapa aku tidak dapat tinggal di sini?� Dia memberitahukan aku, "Putri, sebab mahkota kehidupan harus dipenuhi permata.� Aku menjawab, "Baiklah Tuhan, aku akan melakukan pekerjaan-Mu." Kemudian Dia berkata, "Aku punya sesuatu untuk ditunjukkan kepadamu."

Tuhan membawaku, dan kami dengan sangat cepat turun dari sorga ke dalam terowongan neraka, sama seperti saat aku melihat neraka pertama kalinya.

Aku berkata,"Ya Tuhan, apa yang terjadi?" Yesus berkata, "Aku punya sesuatu untuk ditunjukkan di neraka,"

"Tapi Tuhan aku tidak mau berada di sana. Tuhan, ingat pengalaman kita yang pertama, Engkau telah menunjukkan aku banyak hal."

Dia berkata, "Ya anak-Ku, namun sekarang hal berbeda yang akan Kutunjukkan kepadamu."

Kami berada di tengah-tengah api sekali lagi, dan aku mulai menangis. Tidaklah mudah berada di sana. Aku berkata, "Tuhan, aku ingin keluar dari sini, tolong aku, tolong aku." Aku mendengar jutaan orang, beberapa di antaranya berkata, "Oh Tuhan, kasihanilah aku, tolong aku Tuhan, berikan aku kesempatan lagi."

Di tengah-tengah mereka, aku mendengar seseorang berkata, "Kumohon pengampunan-Mu saat ini Tuhan, sebab aku telah mencuri milik-Mu, ampuni aku karena telah mencuri, aku mencuri sejak aku masih muda dan aku tidak mau melakukannya lagi Tuhan." Aku berkata, "Tuhan, siapa dia dan mengapa dia berkata bahwa dia mencuri milik-Mu?"

"Anak-Ku, Aku akan menunjukkan kepadamu siapa dia." Kami memasuki selnya dan  aku melihat seorang pria yang tidak berbentuk. Api menyala dan aku dapat melihat dia sedang disiksa.

Orang-orang yang ada di neraka memiliki sebuah plakat di dada mereka, dan angka 666 di atas dahinya. Pria ini mengulurkan tangannya dan berkata, "Tuhan ampuni aku." Aku bertanya, "Mengapa kamu di sini, mengapa kamu memohon pengampunan, mengapa? Kamu berkata bahwa kamu telah mencuri milik Tuhan, tapi tidak seorang pun dapat mencuri milik Tuhan? Tidak mungkin, mengapa kamu berkata bahwa kamu telah mencuri milik-Nya?"

Dia menjawab, "Aku akan menceritakan kisahku...aku seorang pemimpin Kristen, selama 20 tahun aku telah mengenal Kristus, tapi selama 20 tahun aku berkata: semua uang persepuluhan dan persembahan hanya memperkaya para gembala, namun sekarang aku menyesal sebab aku mengerti dan tahu bahwa itu semua bukanlah untuk mereka, itu semua untuk Tuhan, dan itulah sebabnya aku katakan bahwa aku telah mencuri milik Tuhan ...

Saat ini banyak orang di bumi yag sedang merampok Tuhan seperti yang telah kulakukan. Ketika engkau kembali ke bumi, beritahukan kepada orang-orang yang tidak mau memberikan persepuluhan dan persembahan agar tidak lagi mencuri milik Tuhan, kalau tidak, mereka akan dilempar ke dalam neraka, dan tidak ada pencuri yang akan masuk dalam Kerajaan Sorga. Aku mengetahui Firman Tuhan, sekarang aku menyesal dan menyadari bahwa aku telah merampok Tuhan." (Maleakhi 3:8) Dia berkata, "Beritahukan orang-orang ketika mereka memberi kepada Tuhan, berikan kepada Tuhan dengan kasih yang murni." (2 Kor 9:7) Pria tersebut terus memohon, "Tuhan ampuni aku," dan Tuhan menjawab, "Sudah terlambat, tidak ada lagi kesempatan untukmu."

Aku bertanya kepada pria tersebut, "Tapi mengapa engkau merampok Tuhan, mengapa? Engkau mengetahui dengan sangat baik bahwa kita tidak boleh mencuri persepuluhan dan persembahan milik Tuhan." Dia menjawab, "Ya, aku tahu dengan sangat baik, tapi tidak pernah mengikutinya, Aku tidak pernah melakukannya sebab aku sangat sombong."

Jangan pernah mencuri milik Tuhan, berikan persepuluhan dan persembahanmu kepada Tuhan. Apa yang kamu dan aku berikan kepada Tuhan di bumi bukanlah untuk manusia. Ketika kita memberi kepada Tuhan dengan segenap hati, itu semua untuk Raja segala raja dan Tuhan segala tuan.

Alkitab berkata bahwa Tuhan menguji kita, itu secara jelas tertulis dalam Maleakhi 3:8-10,�Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa! Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.�

Jika Anda ingin Tuhan memberkati hidup Anda dan keluarga Anda dengan luar biasa, jangan pernah mencuri milik Tuhan. Inilah saatnya memberkati Tuhan, sehingga Dia dapat memberkati hidup kita.

Aku tidak bermaksud menakut-nakuti Anda, tapi itulah kebenarannya. Firman Tuhan dengan sangat jelas berkata TIDAK ADA pencuri yang akan masuk sorga.

Tuhan berkata, "Aku akan menunjukkan kepadamu sesuatu yang lain." Setelah meninggalkan tempat tersebut, Tuhan mengingatkan aku akan sesuatu yang Tuhan tunjukkan kepada aku sebelum pengalaman aku yang kedua, sekitar bulan November.

Saat itu, Tuhan memperlihatkan kepadaku sel-sel dan sebuah kata khusus.

Kata 'ARVIERD' ditunjukkan kepada Angelica. Penelitian menunjukkan kata tersebut merupakan kata dalam bahasa Italia kuno, atau Latin. Dalam penelitian kami menemukan 400 halaman naskah kuno yang menuliskan kata tersebut, yang berbicara mengenai neraka yang sebenarnya.

Aku tidak mengerti arti kata tersebut, tapi aku memahami bahwa itu berarti sesuatu mengenai keagamaan.

Yesus membawaku kembali ke tempat yang sama, untuk melihat sel-sel itu lagi. Ketika kami memasukinya, aku melihat ribuan orang. Ada dua wanita berpakaian hitam. Aku bertanya kepada Yesus, "Siapa mereka?" Aku terkejut melihat seorang suster, dan dalam tangannya ada ular-ular besar, yang membentuk sesuatu seperti tanda salib dan sebuah rosario.

Aku berkata, "Tapi apa ini, mengapa mereka di sini?" Salah satu dari mereka berbicara dengan nada sedih dan berkata, "Aku seorang suster di bumi, tapi sekarang aku di tempat ini." Aku melihat bagaimana dia mulai berdoa dan seekor ular memeras tangannya. Dari tangannya keluar ribuan ulat. Tuhan berkata, "Lihat dan dengarlah kata-kata ini." Dia mulai meratap, "Oh Tuhan! Aku tidak tahan, aku mau keluar dari tempat ini, aku tidak mau di sini, tolong aku Tuhan tolong aku, tolong aku!"

Kemudian aku melihat wanita lain. Dan bagian kehidupan mereka disingkapkan kepadaku pada sesuatu seperti layar. Aku melihat siapa suster-suster tersebut sebenarnya, dan rahasia-rahasia kehidupan mereka. Aku melihat bagaimana suster-suster tersebut bersetubuh dengan para imam, dan bagaimana beberapa suster juga adalah lesbian. Aku melihat lebih banyak lagi, dan sekarang mereka sangat menyesal. Tapi malangnya, tidak ada lagi kesempatan bagi mereka untuk bertobat; sudah terlambat. Suster-suster tersebut berkata, "Pergi dan beritahukan kepada orang-orang di bumi, untuk tidak datang ke tempat ini, tolong pergi dan beritahu mereka agar tidak datang ke sini."

Kadang-kadang suster-suster dan imam berkata bahwa mereka akan berdoa agar Tuhan mengangkat mereka dari api penyucian. Tapi aku memberitahukan Anda kebenaran hari ini, entah Anda percaya atau tidak. TIDAK ADA tempat  api penyucian. Api penyucian hanyalah karangan manusia, itu hanyalah karangan para Paus. Alkitab dengan jelas berkata bahwa hanya ada sorga dan neraka yang nyata. Yesus membawa aku ke dua tempat, tapi tidak pernah ke api penyucian. Dia dengan jelas memberitahukan aku, "Tidak ada tempat api penyucian, pergi dan beritahukan kepada umat manusia untuk membuat keputusan saat masih di bumi, sebab selama masih ada kehidupan, ada kesempatan untuk bertobat."

Banyak orang berkata, "Mari kita berdoa, agar kaum kerabat kita dapat keluar dari api penyucian." Hentikan! Sebab jika mereka berada di neraka tanpa Kristus, mereka TIDAK AKAN PERNAH keluar dari sana. Ini sungguh malang tapi kenyataannya demikian, mereka ada di neraka.

Tetapi jika mereka meninggal bersama Kristus dalam hati mereka, mereka berada dalam hadirat Bapa Sorgawi. Hatiku sakit saat mengetahui betapa banyak jiwa-jiwa yang ditipu si jahat dengan mempercayai adanya tempat api penyucian. Sahabatku inilah saatnya bagi Anda untuk mengetahui kebenaran, api penyucian TIDAK PERNAH ADA, itu TIDAK PERNAH ADA SAMA SEKALI.

Anda harus membuat keputusan, dimana dan dengan siapa Anda ingin menikmati kekekalan nanti. Anda sendiri yang membuat keputusan, apakah dalam Kerajaan Sorga bersama Yesus Kristus ataukah dalam neraka bersama setan. Tuhan memerintahkan aku untuk tegas saat mengatakan hal ini, entah Anda percaya atau tidak. Aku menaati perintah Tuhan sebab satu hari nanti Anda dan aku akan berdiri di hadapan Tuhan, dan bersaksi mengenai kebaikan dan kejahatan yang dilakukan di bumi. Jika Anda tidak bertobat dari dosa-dosa Anda dan terus menyembah berhala, Anda akan berakhir di neraka. Kembalilah kepada Kristus. Dia akan memberikan hidup kekal kepada Anda.

Tuhan menunjukkan kepadaku bahwa dalam setiap gambar/patung ada setannya. Itulah sebabnya mengapa orang-orang datang kepada Perawan dari Guadalupe, Perawan Cinema, Perawan Maria dan begitu banyak perawan-perawan lainnya, bahkan patung-patung dengan �Anak Ilahi� (Bayi Yesus). Ayo percayalah kepadaku, di balik patung-patung tersebut ada setannya. Banyak orang menyatakan bahwa mereka datang kepada Perawan Guadalupe atau Bayi Ilahi dan menerima kesembuhan. Tapi di dalam gambar-gambar atau patung-patung tersebut ada setan. Setan mendengar dan dengan kuasa jahat, dia kadang-kadang membuat seakan-akan sebuah mukjizat terjadi, sehingga Anda akan tetap percaya dan terus menyembahnya. Dengar, setan akan mengganjar sesuatu yang buruk dan dia akan memberikan kepada Anda kematian kekal. Hentikan penyembahan gambar-gambar dan patung-patung, dan carilah Kristus, sebab Dia akan memberikan kepada Anda hidup kekal dan hidup dalam kelimpahan.

Tuhan menunjukkan kepadaku siapa suster-suster tersebut, dan mereka sedang menangis, "Aku mau keluar dari sini, aku menyesal karena menyembah berhala, dan berdosa di bumi, sekarang aku tidak dapat meninggalkan tempat ini."

Aku bertanya kepada salah satu dari mereka, "Tapi kamu tahu kebenaran kan? Kamu tahu khan Firman Tuhan?" Dia menjawab,"Ya, aku tahu Firman Tuhan, tapi aku tidak pernah bertobat, aku tidak pernah mencari Kristus. Ada banyak suster-suster di biara karena banyak sebab. Aku berada dalam biara karena aku sakit hati dan gagal dalam jalinan cinta. Ada banyak suster-suster dalam biara karena mereka sakit hati dan gagal dalam cinta. Dalam banyak kasus, keluarga mereka telah menyerahkan mereka di altar, atau pacar mereka telah mengkhianati mereka, malangnya banyak suster berada dalam biara karena hidup mereka penuh dengan masalah dan biara adalah pelarian mereka. Satu-satunya kebenaran ialah mereka menyembah setan."

Firman Tuhan berkata dalam 1 Korintus 6:9-10 "Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah."

Firman Tuhan nyata dalam Wahyu 21:8, "Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

Semua orang di neraka tidak bisa keluar, sudah terlambat bagi mereka. Tapi Anda yang masih hidup di bumi, Anda masih dapat diperdamaikan dengan Allah. Jangan kehilangan kesempatan ini, mungkin Anda sedang menonton video ini, dan mungkin inilah kesempatan terakhir yang Allah berikan kepada Anda untuk bertobat. Jauhilah neraka, sebab Kristus sedang mengulurkan tangan kasih karunia-Nya atas Anda.

Ketika kami meninggalkan sel tersebut aku mulai meratap dan berkata, "Tuhan, bawa aku keluar dari sini, Tuhan, aku tidak mau berada di sini." Dia membawaku keluar dan berkata, "Aku ingin menunjukkan kepadamu lebih banyak lagi..."

Saat kami sedang berjalan keluar, aku mendengar jeritan seorang gadis muda, "Tolong! Tolong!"

 "Siapa kamu? Mengapa kamu di sini?" aku bertanya.

Gadis itu menjawab, "Aku seorang remaja, aku berumur 15 tahun ketika aku meninggal, dan datang ke tempat ini."

"Tapi mengapa kamu di sini? Apa yang membawamu ke sini?" aku bertanya.

Dia menjawab, "Aku pikir aku punya banyak waktu, sebab aku masih sangat muda. Orang-orang selalu berkata tentang Kristus dan keselamatan kepadaku, tapi aku selalu berkata bahwa orang-orang Kristen Injili itu gila, aku selalu menolak Firman Tuhan. Aku tidak mau menerima Tuhan. Setiap kali mereka berbicara kepadaku, aku hanya menertawakan dan mencemooh mereka. Sekarang aku sadar bahwa aku membuat kesalahan terburuk dalam hidupku. Lihatlah aku, aku sedang terbakar di sini. Aku meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil dan sekarang aku sangat menyesal. Aku telah melakukan banyak hal di tempat ini dan mencari jalan keluar, dan ketika aku menemukannya, aku tidak dapat keluar sebab setan-setan yang menyiksaku mendekati aku dan berkata, �Kamu tidak dapat keluar dari tempat ini, kamu di sini untuk selamanya.� Aku tidak mau berada di sini, oh tolong aku, tolong aku!"

Aku berkata, "Aku tidak dapat melakukan apapun bagimu, aku berharap aku dapat membantu orang-orang ini."

Tuhan berkata, "Tidak ada lagi kesempatan bagi orang-orang yang ada di sini, hanya bagi yang masih hidup di bumi."

Gadis itu berkata, "Oh, tolong pergi dan beritahukan kepada manusia, dan bahkan kepada keluargaku agar tidak datang ke tempat ini. Pergi dan katakan kepada anak-anak muda yang masih memiliki kesempatan untuk mencari Kristus, beritahukan mereka untuk meninggalkan dosa. Kembalilah ke bumi, aku menderita, karena hidup yang penuh dosa. Aku sangat sombong, aku pergi dari pesta satu ke pesta lainnya, aku tidak pernah menaati orang tuaku, aku selalu memberontak. Sekarang aku sangat menyesal, dan mau mereka memaafkan aku, aku mau keluar dari sini, tolong beritahukan setiap orang di bumi agar tidak datang ke sini, agar tidak datang. Beritahukan mereka untuk menaati orang tua mereka, menerima Kristus, sebab Dia benar-benar menyelamatkan, Dia benar-benar menyelamatkan, setan memperdaya aku, sekarang aku tahu aku tidak dapat meninggalkan tempat ini, betapa menyesalnya aku."

Dia menangis dan mengulurkan tangannya, Aku ingin menolongnya tapi ketika aku mengulurkan tanganku, dia mulai berteriak dan ditarik kembali dalam api. Aku menangis dan berkata, "Tuhan, betapa mengerikan berada di sini"

Dia menjawab, "Ya Putri, ingatlah ini, kembalilah ke bumi dan lakukan perintah-Ku, agar umat manusia dapat percaya bahwa neraka nyata dan kekal, sebab masih banyak orang yang belum percaya ada neraka, banyak orang yang mencemooh  dan berkata bahwa neraka hanyalah dongeng belaka."

Beberapa hari sebelum perjalananku yang pertama ke neraka Tuhan memberikan penglihatan kepadaku dan berkata, "Lihat, orang ini pergi ke neraka." Aku sedang berbicara tentang seseorang yang dikenal sebagai Michael Jackson, yang biasa memakai sarung tangan putih gemerlap. Dia ada di neraka karena alasan yang aku telah nyatakan dalam videoku sebelumnya. Ketika aku sedang merekam video tersebut, Tuhan memberitahukan aku, "Bicaralah tentang dia." Itulah sebabnya mengapa aku memberitahukan Anda mengenai dia yang berada dalam api neraka.

Aku berkata,"Tuhan, Engkau berkata kepadaku bahwa aku akan melakukan perjalan kedua, jadi aku mohon Engkau nyatakan orang ini kepada aku, Aku ingin melihat siapa orang ini Tuhan."

Ketika mendekati tempat yang berapi tersebut, aku memperhatikan banyak setan dalam sebuah lingkaran, dan dalam lingkaran tersebut ada seseorang yang sedang disiksa. Dia mengulurkan tangannya yang terbakar dan berteriak, "Tolong! Tolong!"

Aku dapat mengerti bahasa yang dia ucapkan saat itu. Aku ingin menolong orang tersebut, dan aku dapat melihat bagaimana setan-setan  mengangkatnya dan memaksa dia menari dan menyanyi seperti yang dia lakukan di bumi. Setan mengolok-olok dia dan melemparkan dia ke dalam api. Mereka mengangkat dia dan mencambuki dia. Dia menjerit-jerit kesakitan. Oh, betapa mengerikan saat dia sedang disiksa.  Hancur hatiku saat melihat hal tersebut dan aku berkata, "Oh Tuhan, tolong lakukan sesuatu! Tuhan tolong dia."

Saat aku mengulurkan tangan untuk menolongnya, tiba-tiba tanganku terbakar, dan dipenuhi dengat ulat-ulat. Aku berkata, "Tuhan, lihat! Apa yang terjadi?" Lalu setan mulai menertawakan dan mencemooh aku dan berkata,"Engkau akan berdiam di tempat ini."

Kemudian aku memperhatikan bahwa aku tidak dapat melihat atau merasakan Tuhan di samping aku, seakan-akan aku sendirian. Aku berseru, "Tuhan, Engkau meninggalkan aku, mengapa aku masih di sini?" Setan berkata, "Kami akan menyiksa engkau, engkau akan berdiam di sini." Lalu aku mendengar tawa yang mengerikan, sangat menakutkan, "Ha ha ha, engkau akan berdiam di sini. Akhirnya aku berhasil menjebak engkau, tepat saat aku menginginkan engkau. Aku ingin engkau di sini sebab engkau telah mencuri begitu banyak jiwa-jiwa dariku dan aku akan menghancurkan engkau, di sinilah tempatmu." Dia memerintahkan setan-setan lainnya, "Bawa dia keluar, bawa dia ke tempat dia berada."

Aku menjawab, "Tidak, tidak, aku tidak akan tinggal di sini sebab Tuhan besertaku. Dia berkata bahwa Dia tidak akan meninggalkan aku di sini." Lalu aku mendengar suara setan "Sekarang engkau di sini, engkau di sini sebab Tuhan tidak beserta engkau. Lihatlah sekelilingmu, Dia tidak beserta engkau." Aku melihat, namun tidak dapat melihat Tuhan. Aku merasa kesepian, dan aku mulai bimbang. Aku mulai menangis dan berteriak, "Tuhan, mengapa Engkau meninggalkan aku? Mengapa Tuhan, mengapa?"

Dalam waktu sangat singkat Tuhan berkata, "Putri, aku di sini." Aku mendengar suara-Nya di telingaku. Sambil menatap setan, aku menjawab, "Tuhan ada di sini bersamaku." Tapi setan menjawab, "Tidak, Dia tidak ada, lihatlah." Aku tidak dapat melihat Yesus, tapi aku dapat mendengar suara-Nya. Aku mulai bimbang lagi sebab setan begitu dekat denganku. Aku merasa ada tali yang melilit di sekeliling pinggangku yang terus menarik aku ke arah suara aneh tersebut. Setan itu berkata, "Engkau tolol, itulah engkau, seorang tolol. Aku akan menghancurkan engkau sebab engkau telah mendorong begitu banyak jiwa untuk tidak ke neraka, banyak jiwa meninggalkan neraka karena khotbahmu. Jangan lakukan lagi, tutup mulutmu, tutup mulutmu, aku akan menghancurkan engkau, aku akan membunuh engkau."

Aku terus menangis ketika setan mendakwa aku. Tiba-tiba aku menjawab, "TIDAK setan, engkau tidak dapat menghancurkan aku, sebab Tuhan berkata bahwa Dia besertaku. Aku tidak melihat Dia, tapi aku tahu dengan pasti Dia ada di sini."

Setan terus menertawakanku. Aku ditarik ke suatu tempat, dekat dengan suara setan saat berbicara. Aku berteriak, "Darah Yesus berkuasa dan aku dilindungi darah Yesus, darah-Nya melindungi aku sekarang dan setan akan lari, darah Yesus ada di dalam aku. Dia yang ada di dalam aku lebih besar dari engkau. Dia yang ada dalam aku lebih besar." Aku terus mengulangi kata-kata tersebut. Lalu aku merasakan tali yang melilit di sekeliling pinggangku hilang dariku; seakan-akan sesuatu berlalu.

Akhirnya, aku keluar dari neraka, dan kembali ke hadirat Allah. Tuhan berkata, "Aku ingin memberitahukan pesan ini kepada engkau ketika kembali ke bumi, pergi dan beritahukan umat-Ku untuk mencari Aku dalam roh dan kebenaran (John 4:24). Beritahukan umat-Ku untuk hidup dalam kekudusan. Pergi dan beritahukan umat-Ku inilah saatnya, inilah saatnya merenungkan Firman Tuhan. Aku tidak hanya mau umat-Ku membaca, tapi juga menyelidiki firman-Ku. Sebab Putri, inilah yang sedang terjadi di bumi, di bumi dari hari ke hari kemurtadan berlipat ganda, tetapi ada banyak anak-anakKu, banyak umat pilihan-Ku akan diperdaya. Putri, beritahukan umat-Ku untuk menyelidiki firman-Ku sehingga mereka tidak dapat diperdaya dan mencari hadirat-Ku dalam roh dan kebenaran."

Saat menangis aku berkata, "Oh! Ya Tuhan. Aku akan taat. Tapi Tuhan, aku perlu pertolongan Engkau, tolong aku Tuhan.� Dia menjawab, "Putri, ketika engkau kembali, engkau tidak akan takut sebab Aku akan berdiri bersamamu. Aku akan berbicara lewat mulutmu apa yang harus aku katakan kepada umat-Ku. Aku telah melihat banyak yang bangkit menentang engkau, tapi ingatlah bahwa Aku akan selalu beserta engkau sesuai janji-Ku, dan Akulah saksi-Mu yang setia."

Lalu aku melihat malaikat-malakikat mengelilingiku. Aku mengenal malaikat Mikhael, sebab aku telah bertemu dengan dia sebelumnya. Tuhan berkata, "Dengar, malaikat Mikhael akan menunjukkan sesuatu kepadamu". Malaikat Gabriel juga berada di sampingku. Lalu malaikat Mikhael memegang tanganku, dan Tuhan memerintahkan dia, "Bawa dia dan biarlah dia melihat apa yang harus engkau tunjukkan."

Saat kami berjalan, kami segera mulai menaiki anak-anak tangga yang terindah. Seperti sebuah Ball Room. Dan di tempat tinggi dalam suatu ruangan ada mezbah, dengan sebuah mimbar emas yang paling indah. Ketika kami pergi ke mimbar, aku melihat sebuah buku besar dan aku bertanya kepada Mikhael, "Buku apa ini?"

Saat Mikhael berada di sisi kanan mimbar, dia meletakkan tangaannya atas buku tersebut dan mengangkat suara berkata, "Angelica, buku yang engkau lihat ini adalah Buku Kehidupan. Aku membuka dan melihatnya, halaman demi halaman.

Aku berkata, "Apa maksud buku ini, apa yang tertulis di dalamnya?" Mikhael berkata, "Bukalah, dalam buku ini tertulis seluruh nama orang-orang di bumi yang telah bertobat dan berbalik kepada Bapa Sorgawi kita.".

Saat aku sedang melihat buku tersebut, aku bertanya kepada Mikhael, "Apakah namaku tertulis di sini?" "Ya, lihatlah dan engkau akan menemukannya." Aku melihatnya, namun tidak dapat menemukannya. Dengan sedikit khawatir, aku bertanya, "Tidak ada di sini, namaku tidak ada di sini, aku tidak dapat menemukannya,
di mana namaku?" Dia menjawab, "Lihat, di sini namamu."

Aku gembira melihat namaku, namun aku tidak dapat memahaminya sebab itu ditulis dalam bahasa lain. Aku memperhatikan bahwa banyak nama berkilauan, jadi aku bertanya kepadanya, "Mengapa nama-nama itu terang dan berkilau?" Dia menjawab, "Nama-nama yang engkau lihat berkilauan dalam Buku Kehidupan ini, adalah orang-orang di bumi, yang dalam waktu singkat bertobat dari dosa-dosa mereka dan mencari hadirat Tuhan. Lihat, nama-nama lainnya sulit dilihat dan beberapa nama lainnya yang dihapus adalah orang-orang di bumi yang telah meninggalkan Jalan Tuhan. Engkau harus melakukan sesuatu, lakukan sesuatu!"

Sekali lagi, dia meletakkan tangannya di atas Buku Kehidupan dan berkata kepadaku, "Pergi dan beritahukan umat manusia bahwa jika namanya tidak tertulis dalam Buku ini, mereka tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Bawa Sorgawi, mereka tidak dapat masuk dalam Kerajaan Sorga." Aku menjawab, "Baiklah, aku akan melakukannya." Ada tertulis dalam Wahyu 20:15, "Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu."

Kami berjalan keluar dan kembali kepada  TuhanYesus, dan Dia berkata, "Inilah saatnya engkau kembali ke bumi."

Apakah Anda pikir nama Anda tertulis dalam Buku Kehidupan? Jika Anda berpikir demikian, teruslah mencari Tuhan. Jika Anda meninggalkan Tuhan, berdamailah denganNya, sebab Dia mau mengampuni Anda, tak peduli apa yang telah Anda lakukan. Ingatlah, Dia datang untuk menyelematkan orang berdosa; Dia datang untuk mengampuni seluruh dosa umat manusia di bumi. Bukalah hatimu dan mintalah pengampunan dari Tuhan. Dia ingin membersihkan kita dari kejahatan, sebagaimana tertulis dengan jelas dalam 1 Yoh 1:9,�Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."

Saat kembali ke bumi, aku melihat tubuh aku terbaring di sana. Itu pagi hari, sekitar jam 7:00. Dalam rumah aku, aku dapat melihat keluarga aku dan beberapa saudara dari gereja. Tuhan berkata, "Putri, masuklah ke dalam tubuhmu, masuklah ke dalam tubuhmu, lakukanlah sekarang.", "Baiklah Tuhan," aku menjawab.

"Ingatlah ini, engkau akan memiliki banyak pengalaman denganKu, dan segera akan ada pengalaman ketiga berkaitan dengan apa yang sedang terjadi dalam umatKu.

Ingatlah bahwa Aku beserta engkau." Tiba-tiba aku melihat sebuah cahaya dan malaikat-malaikat mulai bernyanyi. Setelah berjam-berjam lamanya, akhirnya aku sanggup membuka mata. Berhari-berhari setelah aku kembali ke bumi diperlukan untuk pemulihan diriku.

Aku ingin Anda mengetahui bahwa setiap hal yang Anda dengar dalam video ini BUKANLAH cerita dongeng, Tuhan mengijinkan aku mengalami semuanya itu. Aku ingin Anda mengetahui bahwa jika Anda ingin Tuhan mengampuni engkau, tutup mata Anda taruh tangan kanan Anda di dada dan berdoalah, katakan kepada-Nya,

"Tuhan Yesus, aku bertobat dari segala dosa-dosaku, aku bertobat sebab aku telah berdosa terhadap Engkau; aku mohon Tuhan mengampuni dosa-dosaku dan menyucikan aku dengan darah-Mu yang kudus. Aku mohon engkau menuliskan namaku dalam Buku Kehidupan. Meteraikan aku dengan Roh Kudus-Mu, masuklah dan berdiamlah dalam hidupku dan bebaskan aku dari segala kefasikan. Aku menolak keinginan daging; aku menolak hidupku yang lama, dan segala hal yang tidak menyenangkan Engkau. Aku deklarasikan hari ini, bahwa segala ikatan yang mengikat aku telah terlepas, aku bebas, karena Engkau telah membebaskan aku. Dalam nama Yesus, Amin."

Kiranya damai sejahtera Allah ada dalam hati kita, dan ingatlah bahwa itu adalah Roh Kudus, dan hanya Roh Kudus yang menempelak dosa-dosa kita. Kiranya Tuhan memberkati Anda.

Sumber: http://www.divinerevelations.info/indonesia. Naskah asli diterjemahkan oleh Rudyanto Lay, diedit oleh Hadi Kristadi.

Source : Hadi Kristadi-blog pentas-kesaksian